DAI CILIKUMUR 5Tahun.M.Rasyid Ridha

DAI CILIKUMUR 5Tahun.M.Rasyid Ridha
MENDENGAR DAI CILIK UMUR 5 TAHUN..

Selasa, 29 Maret 2011

"Pa... Bacain buku jessi yaaa...."

Pada suatu malam Peter, seorang eksekutif sukses, seperti biasanya sibuk memperhatikan berkas-berkas pekerjaan kantor yang dibawanya pulang ke rumah, karena keesokan harinya ada rapat umum yang sangat penting dengan para pemegang saham. 
 
Ketika ia sedang asyik menyeleksi dokumen kantor tersebut, Putrinya Jessica datang mendekatinya, berdiri tepat disampingnya, sambil memegang buku cerita baru.
Buku itu bergambar seorang peri kecil yang imut, sangat menarik perhatian Jessica,
"Pa liat"! Jessica berusaha menarik perhatian ayahnya. Peter menengok ke arahnya, sambil menurunkan kacamatanya, kalimat yang keluar hanyalah kalimat basa-basi "Wah,. buku baru ya Jes?",
 
"Ya papa" Jessica berseri-seri karena merasa ada tanggapan dari ayahnya. "Bacain Jessi dong Pa" pinta Jessica lembut, "Wah papa sedang sibuk sekali, jangan sekarang deh" sanggah Budi dengan cepat. Lalu ia segera mengalihkan perhatiannya pada kertas-kertas yang berserakkan didepannya, dengan serius.

Jessica bengong sejenak, namun ia belum menyerah.
Dengan suara lembut
dan sedikit manja ia kembali merayu "pa, mama bilang papa mau baca untuk
Jessi" Budi mulai agak kesal, "Jes papa sibuk, sekarang Jessi suruh mama baca ya" "Pa, mama cibuk terus, papa liat gambarnya lucu-lucu",
"Lain kali Jessica, sana! papa lagi banyak kerjaan" Budi berusaha memusatkan perhatiannya pada lembar-lembar kertas tadi, menit demi menit berlalu, Jessica menarik nafas panjang dan tetap disitu, berdiri ditempatnya penuh harap, dan tiba-tiba ia mulai lagi. "Pa,.. gambarnya bagus, papa pasti suka", 
"Jessica, PAPA BILANG, LAIN KALI!!" kata Budi membentaknya dengan keras, Kali ini Peter berhasil, 
 semangat Jessica kecil terkulai, hampir menangis, matanya berkaca-kaca dan ia bergeser menjauhi ayahnya
"Iya pa,. lain kali ya pa?" Ia masih sempat mendekati ayahnya dan sambil menyentuh lembut tangan ayahnya ia menaruh buku cerita di pangkuan sang Ayah. "Pa kalau papa ada waktu, papa baca keras-keras ya pa, supaya Jessica bisa denger".

Hari demi hari telah berlalu, tanpa terasa dua pekan telah berlalu namun

permintaan Jessica kecil tidak pernah terpenuhi, buku cerita Peri Imut, belum pernah dibacakan bagi dirinya.  
 
Hingga suatu sore terdengar suara hentakan keras "Buukk!!" beberapa tetangga melaporkan dengan histeris bahwa Jessica kecil terlindas kendaraan seorang pemuda mabuk yang melajukan kendaraannya dengan kencang didepan rumah Peter. 
Tubuh Jessica mungil terhentak beberapa meter, dalam keadaan yang begitu panik ambulance didatangkan secepatnya.
Selama perjalanan menuju rumah sakit, Jessica kecil sempat berkata dengan begitu lirih "Jessi takut Pa, Jessi takut Ma, Jessi sayang papa mama" darah segar terus keluar dari mulutnya hingga ia tidak tertolong lagi ketika sesampainya di rumah sakit terdekat.


Kejadian hari itu begitu mengguncangkan hati nurani Peter, Tidak ada lagi waktu tersisa untuk memenuhi sebuah janji. Kini yang ada hanyalah penyesalan. Permintaan sang buah hati yang sangat sederhana,.. pun tidak terpenuhi. 
Masih segar terbayang dalam ingatan peter tangan mungil anaknya yang memohon kepadanya untuk membacakan sebuah cerita, kini sentuhan itu terasa sangat berarti sekali, ",...papa baca keras-keras ya Pa, supaya Jessica bisa denger" kata-kata Jessi terngiang-ngiang kembali.

Sore itu setelah segalanya telah berlalu, yang tersisa hanya keheningan dan kesunyian hati, canda dan riang Jessica kecil tidak akan terdengar lagi, Peter mulai membuka buku cerita peri imut yang diambilnya perlahan dari onggokan mainan Jessica di pojok ruangan. Bukunya sudah tidak baru lagi, sampulnya sudah usang dan koyak. Beberapa coretan tak berbentuk menghiasi lembar-lembar halamannya seperti sebuah kenangan indah dari Jessica kecil.


Peter menguatkan hati, dengan mata yang berkaca-kaca ia membuka halaman pertama dan membacanya dengan sura keras, tampak sekali ia berusaha membacanya dengan keras, Ia terus membacanya dengan keras-keras halaman demi halaman, dengan berlinang air mata.
 
"Jessi dengar papa baca ya" selang beberapa kata,.. hatinya memohon lagi "Jessi papa minta maaf nak" "papa sayang Jessi" Seakan setiap kata dalam bacaan itu begitu menggores lubuk hatinya, tak kuasa menahan itu Budi bersujut dan menangis, memohon satu kesempatan lagi untuk mencintai.

Seseorang yang mengasihi selalu mengalikan kesenangan dan membagi kesedihan kita, Ia selalu memberi PERHATIAN kepada kita karena ia peduli kepada kita.

Adakah perhatian terbaik itu begitu mahal bagi mereka? berilah walau hanya sekali. Bukankah kesempatan untuk memberi perhatian kepada orang-orang yang kita cintai itu sangat berharga ? Berilah "Perhatian Terbaik" bagi mereka yang kita cintai.


Lakukan sekarang! Karena hanya ada satu kesempatan untuk memperhatikan dengan hati kita.... 
 
sekian, terima kasih..
Semoga Bermanfaat.....
salam Hormat,
Bastra Sinaro. 
 

Ayaaah.........Berapa sih gaji ayah...??

Ari, adalah salah satu kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka yang sering sekali pulang malam dan malam dikarenakan banyaknya kerjaan dikantor. 

Ari mempunyai seorang putri kecil didalam keluarga yang kecil. Ketika Ari sampai dirumah tepat jam 9 malam, tidak seperti biasanya, Bella, adalah putri pertamanya yang baru duduk di kelas 2 SD yang membukakan pintu untuknya dan sepertinya dari raut wajah Bella yang sedikit lelah sepertinya ia sudah menunggu cukup lama kepulangan ayahnya.

“loh.. loh.. kenapa belum tidur nak?” sapa Ari sambil mencium pipi putrinya.
Biasanya Bella memang sudah terlelap dengan puisi dengkurnya ketika ayahnya pulang dan baru terjaga ketika ayahnya akan berangkat ke kantor dipagi hari, begitu seterusnya dan seterusnya.

Bella dengan wajah setengah ngantuknya sambil membuntuti sang Ayah menuju ruang keluarga, Bella menjawab, "Bella nunggu Ayah pulang. Sebab Bella mau tanya berapa sih gaji Ayah?"
"Loh tumben kamu, kok nanya gaji Ayah sih? Mau minta uang lagi, ya ?" ucap Ari.
"Ah, enggak kok yah. Bella ingin tahu aja" ucap Bella singkat.

"Oke deh. gini aja ya, coba Bella hitung sendiri. Setiap hari itu, Ayah bekerja kurang lebih sekitar 10 jam dan dibayar sebesar Rp. 400.000,-. Ayah bekerja setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja karena hari sabtu dan minggu Ayah libur... Kadang kalau kerjaan dikantor banyak dihari sabtu Ayah masuk lembur. Nahhhh... sekarang gaji Ayah dalam satu bulan berapa, hayo ? Coba kamu hitung deh.." pinta Ari sambil memegang kepalanya Bella.

Bergegas Bella berlari-lari ke kamarnya mengambil selembar kertas putih dan pensil dari meja belajar, sementara Ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi.
Ketika Ari beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Bella berlari mengikutinya. "Yah.. Kalo satu hari Ayah dibayar Rp. 400.000,- untuk 10 jam waktu kerja, berarti satu jam Ayah digaji Rp. 40.000,- dong yah" kata Bella dengan bangga.

"Wah, pinter kamu ya Bell. Nah sudah lah, sekarang waktunya kamu tidur ya, cuci kaki dan jangan lupa baca doa sebelum tidur. pinta Ayahnya.
Bella tetap tidak beranjak dan tidak mengendahkan pinta dari sang Ayah. Sambil menyaksikan Ayahnya berganti pakaian, Bella kembali bertanya, "Ayah, Bella boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak yah?"
"Sudah, kamu enggak usah macam-macam lagi. Buat apa kamu minta uang malam-malam begini? Ayah capek dan mau mandi dulu. Tidur gih".
"Tapi yah...."
Kesabaran Ari pun memuncak habis. "Ayah bilang tidur!!!" Suara Ari yang cukup keras mengejutkan Bella.

Lalu putri kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.
Usai mandi, yang sudah bawaan Ari nampak menyesali atas ucapannya tadi. Ia pun melihat Bella di kamar tidurnya dan terlihat putri kesayangannya itu belum tidur.
Bella didapati sedang terisak-isak menangis pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya. Ari yang sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, "Maafkan Ayah, Nak, Ayah sayang sama Bella. Tapi kamu buat apa minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok kan masih bisa sayang. Jangankan kamu minta Rp.5.000,-.... lebih dari itu pun pasti Ayah kasih" jawab Ari.

"Ayah, Bella enggak minta uang kok. Bella itu hanya mau pinjam saja dari Ayah. Nanti duit jajan Bella, akan Bella kumpul dan begitu cukup nanti Bella akan kembalikan duit Ayah".
"lya, iya, Ayah tau, tapi untuk apa?" tanya Ari lembut.

"Ayah tahu tidak, Bella slalu menunggu Ayah dari jam 8. Bella tu mau ajak Ayah main ular tangga. Gak lama kok yah, cuma tiga puluh menit aja, enggak lebih. Bunda sering bilang kalo waktu Ayah itu sangat berharga. Jadi, Bella mau ganti waktu Ayah. 
Bella buka tabungan, setelah dihitung sebanyak tiga kali hanya ada Rp.15.000,- tapi karena Ayah bilang satu jam Ayah dibayar Rp. 40.000,- maka setengah jam Bella harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp.5.000,
makanya Bella mau pinjam dari Ayah hanya Ro 5.000" kata Bella polos.

Dan Ari pun terdiam. bak petir berdentum hingga kehilangan kata-kata. Dipeluknya putri kecil itu erat-erat dengan perasaan bersalah, tak terasa meneteskan air mata. Ia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk "membeli" kebahagiaan anaknya.

Pesan dalam cerita ini :
Banyak hikmah yang dapat diambil dari cerita cinta tadi, ternyata kebahagiaan itu tidak dapat semata-mata diukur oleh materi, kebahagiaan justru dapat tercipta dari saling mencintai dan saling mengasihi. Bagi yang telah menjadi Ayah dan mempunyai waktu segudang aktivitas kerja,
"keluarga adalah tetap peran utama didalam sebuah episode kehidupan dunia."

Jumat, 18 Februari 2011

MIRACLE OF SMILE" :) (keajaiban senyum)

Simple and Powerful

Tersenyum, betapa mudahnya hal ini dilakukan.  Hanya butuh sedetik untuk merubah bentuk bibir menjadi senyum.  Dan hanya butuh tujuh detik mempertahankan sang senyum untuk terlihat sebagai ungkapan ketulusan hati.
Tetapi kenapa hal sederhana ini jarang terlihat?  Wajah-wajah di jalan, di angkutan umum, di kantin, di kantor, bahkan di tempat wisata yang seharusnya menjadi kebun senyum, justru terlihat buram.  Kerutan-kerutan di wajah menunjukkan betapa berat beban yang harus ditanggung wajah-wajah itu.  Banyak wajah yang daerah diantara dua matanya mengkerut.  Menyeramkan dan tampak garang.  Duh...
Senyum itu sudah hilang dari wajah banyak orang.  Entah kenapa senyum – bahkan tawa – yang selalu cerah menghiasi wajah-wajah itu dari kecil, sirna begitu saja.  Sekarang, bahkan bukan hanya wajah-wajah tua dan dewasa yang telah kehilangan senyum manis.  Wajah para remaja dan anak-anak pun telah ketularan kerutan-kerutan penuh beban itu.
Senyum pada hakikatnya adalah salah satu anugerah indah dari Tuhan Yang Maha Indah.  Tuhan sengaja menganugerahkan  senyum sebagai bagian dari keindahan manusia.  Sayang, anugerah indah ini, tidak banyak ditemui di wajah banyak manusia.  Dunia akan jauh lebih indah bila penduduknya gemar tersenyum.
Hidup dan kehidupan manusia pun akan lebih indah dan menenteramkan bila kita menemui banyak senyum di sekeliling kita.  Terutama sang senyum dari wajah kita sendiri.  Bukankah sangat enak bila kita menerima senyum?  Dan bukankah jauh lebih enak bila kita lah yang memberi senyum?
Saudara, senyum yang sederhana, mudah dan gratis itu ternyata menyimpan banyak keajaiban.  Setidaknya dari berbagai pengalaman dalam hidup saya.  Yap, dalam hidup saya, saya menemui banyak keajaiban.  Bentuknya macam-macam.  Ada  kemudahan, kesehatan, kekayaan, kebaikan, solusi dan sebagainya dari sebuah senyuman.
Sang senyum – lengkungan yang menurut Pak Gede Prama bisa meluruskan banyak hal – adalah hal yang luar biasa. Ia seperti oase di tengah gurun pasir.  Ia seperti setetes air jernih dari mata air yang bisa menghilangkan dahaga.  Ia seperti udara bagi yang tercekik.  Ia seperti sumbangan uang bagi fakir miskin yang dirawat di rumah sakit.  Ia seperti mangga muda bagi ibu muda yang sedang ngidam.  Ia seperti pinjaman uang bagi yang sedang membutuhkan.  Ia juga seperti semangkuk mie instan bagi pengungsi yang kelaparan. 
Senyum pada hakikatnya adalah kebutuhan manusia.  Siapa yang senang tersenyum membuat jiwa, perasaan, pikiran dan fisiknya terpenuhi salah satu kebutuhannya.  Bila manusia tidak senang tersenyum, ada luka di jiwa, rasa dan pikirnya.  Sang jiwa yang terluka membuat hidup dipenuhi kegelisahan.  Sang rasa yang terluka membuat hidup tidak tenang.  Sang pikir yang terluka membuat hidup penuh beban.
 Aturan Senyum Tulus
Senyum tulus ada aturannya?  Ya, ada.  Aturan ini saya dapat dari dua orang guru saya.  Pertama Pak Jamil Azzaini.  Kedua, Pak Amir Tengku Ramly.  Pertama sekali, saya belajar dari Pak Jamil, bahwa senyum itu harus 227.  Artinya senyum baru terlihat tulus dengan menarik bibir ke kanan 2 cm, ke kiri 2 cm, pertahankan minimal selama 7 detik.  Bila kurang dari 7 detik, maka senyum itu akan kehilangan ketulusannya.
Aturan ini lalu disempurnakan oleh Pak Amir.  Menurut Pak Amir, senyum itu harus 127.  Angka satu artinya sang senyum harus lah berasal dan bertujuan untuk menyatukan hati. Hati yang memberi dan menerima senyum.  Dengan begitu, senyum itu berperan sebagai pengikat dan jembatan antara satu diri dengan diri-diri yang lain. Sedang angka 2 dan 7, maknanya sama dengan aturannya Pak Jamil.
 Itulah senyum saudara... 
Ia sederhana, tapi dahsyat luar biasa. 
Ia kecil, tapi bermakna raksasa. 
Ia mudah, tapi sangat berharga. 
Karenanya,....
Tersenyum lah saudara
Nikmati keajaiban-keajaiban dalam hidup anda.
Dan...
Bagikanlah keajaiban bagi hidup sesama kita.
 TerimaKasih,
Salam Hormat,
Bastra Sinaro
diambil dari
http://www.pengembangandiri.com/articles/36/1/Keajaiban-Senyum/Page1.html

"PERBEDAAN hasil KERJA dan hasil MENGEMIS'' (inspirasi hari ini)

Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan.

Setelah memesan makanan,
seorang anak penjaja kue menghampirinya,
“Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!”
“Tidak Dik, saya mau makan nasi saja,” kata si pemuda menolak.
Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.
Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya,
si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya.
Si pemuda sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata,
“Tidak Dik, saya sudah kenyang.”
Sambil terus mengikuti si pemuda, si anak berkata,
“Kuenya bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om.”
Dompet yang belum sempat dimasukkan ke kantong pun dibukanya kembali.
Dikeluarkannya dua lembar ribuan dan ia mengangsurkan ke anak penjual kue.
“Saya tidak mau kuenya.Uang ini anggap saja sedekah dari saya.”
Dengan senang hati diterimanya uang itu.
Lalu, dia bergegas ke luar restoran,
dan memberikan uang pemberian tadi kepada pengemis yang berada di depan restoran.

Si pemuda memperhatikan dengan seksama.
Dia merasa heran dan sedikit tersinggung.
Ia langsung menegur,
“Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain?
Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang. 
Kenapa setelah uang ada di tanganmu, malah kamu berikan ke si pengemis itu?”

“Om, saya mohon maaf. 
Jangan marah ya.....?"
Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan atas jerih payah sendiri, bukan dari mengemis. 

Kue-kue ini dibuat oleh ibu saya sendiri dan ibu pasti kecewa, marah, dan sedih, jika saya menerima uang dari Om bukan hasil dari menjual kue. 
Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu.” 

Si pemuda merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti.


“Baiklah, berapa banyak kue yang kamu bawa?"
"Saya borong semua untuk oleh-oleh.” 
Si anak pun segera menghitung dengan gembira.
Sambil menyerahkan uang si pemuda berkata,
“Terima kasih Dik, atas pelajaran hari ini. 
Sampaikan salam saya kepada ibumu.” 

Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan si pemuda,
dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap,
“Terima kasih, Om. 
Ibu saya pasti akan gembira sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan kami.” 

____________________________________________________________________________
 ________________________BS_________________________Bastra Sinaro____________
sekian,
semoga Bermanfaat....
silahkan Share keteman2 saudara dan orang2 yg Anda sayangi...."


Salam Hormat,


Bastra Sinaro..


wassalam,

Jumat, 11 Februari 2011

Kisah Pemuda dan Sepeda Balap

Ada seorang pemuda. Dia tertarik dengan balap sepeda. 
Setelah mengumpulkan uang, akhirnya dia mampu membeli sebuah sepeda balap.
Dengan senang hati, dia mencoba sepeda balap tersebut. 
Setelah beberapa hari mencoba, dia kecewa berat.
Dia tidak bisa mengendarai sepedanya dengan kecepatan tinggi.
Bagaimana pun dia mengayuh, tetap saja sepeda berjalan dengan lambat.
Akhirnya dia membawa sepeda tersebut ke tempat dimana dia membelinya.
“Pak, Anda menipu saya!
Katanya ini sepeda balap, koq larinya lambat banget. 
Bahkan kalah oleh sepeda biasa.” katanya sambil marah-marah kepada penjual sepeda.
“Yang benar pak? Padahal pembalap nasional saja menggunakan sepeda seperti ini. 
Mereka bisa cepat koq?” kata penjual sepeda, keheranan.
“Buktinya? 
Saya sudah sekuat tenaga mengayuh, tetap saja lambat.” katanya menaikan nada suaranya.

“Mungkin ada yang rusak pak. 
Boleh saya periksa?” tanya penjual sepeda tetap tenang.
Kemudian dia memeriksa sepeda. Setelah beberapa saat dia berkata:
“Tidak ada yang rusak pak, kondisinya 100% .”
“Tapi.. kenyataannya?
Sepeda itu lambat!
Coba saja sendiri jika tidak percaya.” kata pemuda tersebut tetap pada nada tinggi.
“Baik pak, akan kami coba.” kata penjual sepeda sambil memberi isyarat kepada anak buahnya untuk mencoba sepeda tersebut.

Wussss…. setelah beberapa saat, sepeda itu melaju dengan kencangnya. 
Jelas saja membuat pemuda tadi bengong.
“Koq bisa yah?”, kata pemuda tadi bingung.
“Silahkan dicoba lagi. Saya mau lihat cara Anda membawa sepeda.” kata penjual sepeda sambil tersenyum lega, sebab sepedanya memang tidak apa-apa.
Pemuda tersebut mencoba mengayuh sepeda. 
Dia mencoba mengayuh dengan cepat dan sekuat tenaga. 
Memang benar, sepedanya tidak melaju dengan cepat. 
Usaha si pemuda mengayuh sepeda terlihat sia-sia karena sepedanya tidak juga melaju dengan cepat. Akhirnya, dengan badan penuh peluh, dia menghampiri penjual sepeda.

“Apa yang salah yah?”, katanya sambil tetap bingung.
Penjual sepeda tersenyum. Dia sudah menemukan dimana letak kesalahannya.
“Secepat apa pun Anda mengayuh, kecepatannya tidak naik dengan berarti jika Anda tetap di gigi satu.” kata penjual sepeda menjelasnya.
“Oh… jadi harus pindah gigi yah?

Bagaimana caranya?”, kata pemuda tersebut sambil menahan malu.
Mukanya merah padam. Jika tadi merah karena marah, sekarang merah karena malu.
***

Hikmah Cerita Ini:
Mengapa pemuda tersebut hanya menggunakan gigi satu?
Betul, karena dia menganggap sepeda itu hanya memiliki satu gigi.
Bagaimana pun dia bekerja keras, dia tetap saja menyia-nyiakan potensi sepeda itu sebenarnya.
Begitu juga dengan kita.  
Kita akan bertidak sesuai dengan anggapan kita terhadap diri kita.
Jika kita menganggap bahwa potensi kita hanya sebatas apa yang sudah kita dapatkan,
mungkin kita juga menyia-nyiakan potensi diri kita sebenarnya...
Banyak yang bertanya kepada saya, “Bagaimana kita bisa menggunakan “gigi” yang lebih tinggi?”
Caranya ialah dengan MENINGKATKAN PERCAYA DIRI Atau..
Anda tetap bekerja keras tanpa hasil.
Mudah-mudahan, cerita ini bermanfaat bagi Anda...
terimakasih...
salam Hormat.

Bastra Sinaro
disadur dari Motivasi Islami

Motivasi belajar

Motivasi belajar sangat penting dalam pengembangan diri, 
sebab pengembangan diri adalah belajar, belajar adalah pengembangan diri. 
Jika Anda ingin lebih sukses dibanding pencapaian Anda saat ini, 
kuncinya ialah jangan pernah berhenti belajar. 
Hanya dengan belajarlah Anda akan berkembang dan menjadi lebih baik. Jadi untuk mengukur sejauh mana Anda bisa berkembang ialah dengan mengukur sejauh mana motivasi belajar Anda. Bagaimana meningkatkan motivasi belajar?
Kita harus mengenal terlebih dahulu, apa saja yang melemahkan motivasi belajar. Seringkali semua ini hanyalah mitos belaka. Suatu keyakinan negatif yang meracuni diri kita sehingga malas belajar atau tidak memiliki motivasi belajar. Berikut adalah beberapa mitos tersebut:
  1. Ah Teori!” Banyak orang yang tidak mau belajar karena mereka tidak suka teori. Menurut mereka teori tidak penting, yang penting adalah praktek. Betul, tidak salah sama sekali. Sehebat apa pun teori yang Anda miliki jika tidak diiringi praktek, maka semuanya akan percuma. Namun saat Anda langsung praktek, maka Anda tetap saja akan belajar, yaitu belajar pada pengalaman Anda sendiri. Anda mungkin akan mencoba-coba mencari yang benar. Belajar kepada pengalaman orang lain yang sudah lebih dulu sukses adalah untuk mengurangi coba-coba Anda, sehingga Anda akan lebih cepat untuk berhasil. Teori saja memang salah. Langsung praktek bisa sering salah. Teori ditambah praktek adalah yang terbaik. Belajarlah....
  2. Saya sudah tua, sulit untuk belajar. Tidak ada kata terlalu tua untuk belajar. Kesulitan belajar karena Anda sendiri yang menghentikan belajar sehingga pola pikir kita menjadi berubah, dari pola pikir belajar menjadi pola pikir yang tertutup. Saat kualiah saya melihat banyak dosen yang sudah senior masih tetap membeli buku dan belajar. Mereka sudah tua tetapi masih belajar karena mereka biasa belajar. Jika Anda merasa sulit belajar, biasakanlah belajar meskipun sedikit demi sedikit sampai Anda terbiasa lagi belajar.
  3. Tidak ada waktu. Jika Anda sudah Faham maka Anda tidak akan lagi mengatakan bahwa tidak ada waktu. Alasan tidak ada waktu hanya ilusi belaka. Semua orang memiliki waktu, tetapi mengapa orang lain bisa tetapi Anda tidak? Bukan waktu yang menjadi masalah, tetapi pilihan Anda. Apakah Anda mau memprioritaskan belajar atau tidak?
Inilah tiga hal yang sering menjadi penghambat motivasi belajar
Semua mitos ini sudah terjawab. Dan Anda harusnya sudah mulai mau belajar dengan membaca buku,mengikuti seminar, pelatihan, dan berbagai cara lainnya untuk mempercepat KEBERHASILAN Anda. Selamat belajar. 
Yang rajin yaa… Miliki motivasi belajar yang tinggi!

semangat Berlatih...belajar..berlatih..

ATLIT yang biasa-biasa saja menjadikan LATIHAN2 sebagai BEBAN yang MELELAHKAN, MENJENUHKAN.....

ATLIT yang LUAR BIASA menjadikan LATIHAN2 sebagai sesuatu yang menggairahkan dan menyenangkan....
sehingga Target yang ia impikan akan mudah tercapai.....

"Orang yang berani BANGKIT dan belajar dari KEGAGALAN adalah PEMENANG SEJATI...(juara se...jati)"

"AYOO...PACU SEMANGATMUUU....!!!!!"""